Bayangkan Anda ingin memberikan hadiah ke seseorang. Tapi kalau Anda tidak tahu siapa penerimanya, bisa-bisa malah kasih sepatu ke orang yang tidak punya kaki, atau kasih cokelat ke yang alergi manis.
Nah, buyer persona itu ibarat Anda benar-benar kenal siapa yang akan diberi hadiah. Anda tahu hobinya, kebutuhannya, bahkan isi hatinya. Jadi saat Anda menawarkan produk, calon pembeli bisa langsung merasa:
Itulah kekuatan buyer persona. Ilmu ini bisa memengaruhi segalanya—mulai dari membuat materi iklan, menulis copywriting, menyusun konten, sampai cara Anda follow-up calon pembeli. Semua terasa lebih nyambung, karena Anda tahu siapa yang sedang diajak bicara.