Banyak yang berpikir, “Yang penting udah pakai ChatGPT, pasti bisa bikin copy yang menjual.” Faktanya? Tanpa strategi yang tepat dan prompt yang presisi, hasilnya bukan copy yang menjual—tapi copy asal-asalan yang bisa menghancurkan kredibilitas brand Anda.
Dan lebih parahnya lagi…
Kalau Anda pakai gaya bahasa santai untuk market yang butuh pendekatan serius, seperti produk properti, agensi atau layanan finansial, hasilnya bisa fatal.
Audiens nggak percaya. Copy Anda gagal bikin kesan profesional. Closing? Makin jauh.
Bayangkan: Anda jual rumah seharga 1M, tapi opening-nya:
“Yuk kepoin rumah kece ini, guys!”
“Hunian premium ini dirancang khusus untuk Anda yang mengutamakan kenyamanan dan investasi jangka panjang.”
Beda audiens, beda treatment. Bukan cuma soal gaya nulis. Ini soal memahami psikologi market. Kalimat yang sama bisa memicu respon berbeda, tergantung siapa yang membaca.
Makanya, copywriting adalah bagian penting dari marketing yang harus fit dengan market dan audiens. Ketika copy tepat sasaran, transaksi akan mengalir deras.